Siapa yang Lebih Kuat Dibakar?



Suatu hari harimau datang ke padang rumput. Harimau itu menerkam siapa pun yang ditemuinya. Hampir setiap hari ada kabar binatang yang mati diterkam harimau. Tentu saja tidak ada yang berani menghadapi harimau yang galak, kuat dan jago berkelahi.

Suatu hari, secara kebetulan kura-kura bertemu dengan harimau. Kura-kura bergetar kakinya saking takut. Apalagi ketika kaki harimau yang besar itu menepuk punggungnya. Seperti yang memperkirakan kekerasan batok kura-kura.

 “Kebetulan kura-kura, aku lapar, dan kamu datang. Pasrah saja, jangan melawan, biar tidak susah! Tidak apa tubuhmu kecil, buat sarapan saja!” kata harimau dengan suara berat.

Bukan main kura-kura takutnya. Mulutnya tidak bisa bicara. Waktu sekali lagi kaki harimau menepuk batoknya, kura-kura terkejut. Keberaniannya muncul untuk membela diri yang terakhir kalinya.

“Tidak masalah, harimau, kalau kamu ingin badan saya. Sekarang waktunya yang bagus,” ujar kura-kura. Makanan sedang susah dicari. Saya mati juga ada manfaatnya buat kamu.”

“Kalau begitu, cepat membalik, dan biarkan kepalamu aku tarik.”

“Tapi saya takut. Takut malaikat yang menyusup di tubuh saya keluar, lalu marah sama kamu.” Kura-kura menakut-nakuti. “Kamu tidak akan bisa melawan malaikat. Kamu bisa dicincang, disiksa dan mati perlahan.”

“Ah, bohong! Aku ini jago berlari, jago berkelahi, tidak ada malaikat yang menyusup, tidak terasa apa-apa.” Harimau mendebat. “Kamu punya kekuatan apa?”

“Saya ini kuat dibakar. Kayu bakar tumpuk di tubuh saya, lalu bakar. Binatang yang sudah disusupi malaikat pasti kuat dibakar. Nah, bila saya selamat artinya saya masih disusupi malaikat. Kalau kamu juga sama selamat, bolah kamu memakan saya.”

“Ayo, di mana kita tes dibakar?” kata harimau tidak sabar. Pikirnya, kura-kura pasti mati terbakar. Kalau sudah begitu, gampang memakannya. Lagipula, harimau merasa tersinggung ditantang oleh makhluk lemah seperti kura-kura. Dia merasa hebat segalanya dibanding kura-kura.

Kura-kura dan harimau lalu berangkat ke pinggir padang rumput. Sepanjang perjalanan kura-kura memberi tahu binatang lainnya. Awalnya banyak binatang yang ketakutan melihat harimau. Tapi melihat kura-kura tidak diapa-apakan, mereka pun mengikuti. Akhirnya pinggir padang rumput itu penuh oleh binatang. Sebagian membantu mengumpulkan kayu kering.

Tubuh kura-kura pun dirimbuni kayu kering. Seluruh binatang yang hadir lalu menghitung sampai ke seratus. Saat menghitung itulah kura-kura menggali tanah sedalam-dalamnya. Dia bersembunyi di lubang itu. Setelah hitungan keseratus, kayu kering dibakar. Api cepat menyala, lidahnya menyambar-nyambar ke udara. Hanya sebentar kayu kering itu habis. Sisanya adalah abu berwarna putih. Kura-kura pun naik lagi ke atas tanah.

“Kura-kura, kamu masih hidup?” tanya harimau sambil memegang ranting panjang untuk mencari kura-kura. Belum juga ranting menyentuh abu, ada yang berjalan dari tengah sisa pembakaran. Kura-kura selamat. Badannya lalu bergerak, membuang abu yang menempel di punggungnya, kepalanya lalu keluar. Semua binatang bersorak.

“Nah, saya memang hebat, kan? Tapi kamu itu tidak akan berani, karena kamu itu penakut. Kamu itu binatang lemah!” kata kura-kura mengejek.

Harimau tidak mempercayai penglihatannya. Sekarang dia merasa terhina. Kalau kura-kura saja kuat dibakar, pasti dirinya yang lebih hebat juga kuat dibakar. Tubuh harimau sekarang yang ditimbuni kayu kering.

“Sekarang aku yang dibakar! Aku pasti kuat!” kata harimu penuh amarah.

Harimau pun mengikuti cara kura-kura, minta dihitung sampai ke seratus sebelum kayu dibakar. Setelah kayu menumpuk tinggi, binatang yang ada di sana menghitung bersama. Lalu api pun menyala, menghabiskan kayu kering dengan sekejap. Sempat ada yang mengaum dari dalam pembakaran, tapi suaranya berbaur dengan suara kayu terbakar.

“Harimau, kamu masih hidup?” tanya kura-kura setelah api padam. Kura-kura mengais abu pembakaran. Di dalamnya ada tulang-tulang berserakan. Kura-kura mengambil tulang yang besar dan berwarna putih. Binatang yang menyaksikan bersorak. Kura-kura diarak berkeliling padang rumput. Kura-kura dianggap pahlawan karena telah memperdaya harimau yang buas dan kejam. @@@

SELESAI


Penulis: Yosep Rustandi

Ilustrasi: buku Dongeng Mendidik Dari Dunia Binatang


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapa yang Lebih Kuat Dibakar?"

Posting Komentar